Atmi, merupakan salah satu perempuan muda yang menjalankan usaha gorengan di sekitar tempat tinggalnya. Dalam proses yang telah dilakukan setelah pandemic, Atmi merasakan bahwa usaha yang dijalankan dapat membantu sedikit demi sedikit ekonomi keluarga dimasa pandemic. Namun perempuan hebat ini juga menyadari bahwa apa yang dilakukan selama ini secara otodidak memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah manajemen usaha yang masih belum baik.

Pada bulan Maret 2022 lalu ASPPUK yang didukung oleh UNDP melakukan pelatihan kewirausahaan dasar dan membuka pendaftaran bagi pengusaha pemula yang ada di kabupaten Kupang. Dalam proses pendaftaran ada sekitar 80-an peserta yang mendaftar, namun dalam proses seleksi peserta yang berhak mengikuti kegiatan pelatihan ini hanya 50 peserta yang terbagi dua kelas dan Atmi merupakan salah satu peserta yang lolos dalam seleksi tersebut.

‘Saya sangat senang dapat terpilih mengikuti kegiatan pelatihan ini, karena saya harus bersaing dengan teman teman yang lain yang telah mendaftar. Selain itu kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini tidak terasa meskipun dimulai dari pagi hingga sore, mungkin ini karena materi dan penyampaian materi yang dilakukan oleh kakak pelatih cepat masuk karena memang banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari dan menjalankan usaha. Hal yang sangat menarik bagi saya adalah, disini disampaikan bahwa semua berhak mendapatkan kesempatan dalam mengembangkan usaha baik laki laki maupun perempuan. Saya sangat berharap dapat menerapkan apa yang diajarkan selama pelatihan ini, saya juga senang karena setelah pelatihan ini kami juga dapat bertanya kepada kakak pelatih jika ada yang kurang dimengerti atau ada kendala dalam memparktikan ilmu yang didapat kedepannya.’